Saturday, March 23, 2013

Diam Bukan Berarti Emas

Aylla Dan Cinta
Siapa sich yang rela melihat kekasihnya menggoda wanita lain? Sekalipun bersikap biasa-biasa saja, tapi dalam hati sudah pasti bergejolak. Semua ini bukan hanya aku yang mengalami. Ini adalah bagian dari suatu hubungan cinta. Aku pun harus menerimanya. Ketika dia yang ku cintai kecentilan dengan wanita lain. Aku mengatakan tidak suka. Dan setelah itu akan diam. Diam menahan rasa jengkel dan muak. Yang akhirnya berunjung dengan perut mulas dan ingin muntah.

Hubungan kita diawali dari sebuah persahabatan panjang dan berakhir pada suatu kisah cinta yang menyenangkan. Semua orang tau, cinta tak selamanya indah. Banyak cobaan, banyak rintangan, godaan yang membentang di depan mata. Dia sudah memilihku dan aku sudah dipilih olehnya. Kita bersama menjalin cinta. Tuhan lah yang ketiga. Tidak seharusnya ada yang ke empat. Dari pihakku maupun dari pihaknya. 

Aku percaya kamu mencintaku. Aku yakin kamu menyayangiku. Tapi cinta dan sayang tak cukup untuk suatu hubungan. Saling melengkapi, saling mengisi, saling memahami. Aku belum sepenuhnya bisa mengerti semua itu. Aku hanya seorang anak yang beranjak dewasa yang tak tau dimana letak kedewasaan itu. 

Aku tak suka kamu mendekati wanita lain. Dan begitupun sebaliknya, kamu tak pernah suka aku dekat-dekat dengan laki-laki lain yang punya maksud mencuri hatiku. Dari awal sebenarnya tak perlu ada larangan dari suatu hubungan. Karena kau yakin, sebuah larangan hanya akan diingkari dan diabaikan. Bukankah semakin cinta, perasaan untuk memiliki sepenuhnya akan semakin besar. Jadi, tak perlu terlalu percaya cinta tak harus memiliki. Pasti sebelumnya sudah ada usaha untuk merebut hati. Dan ketika Tuhan berkehandak lain. Pada akhirnya kata "Cinta tak harus memiliki" menjadi pengobat rasa sakit hati.

Cinta ini bukan lagi cinta monyet ala anak SMP dan SMA. Setidaknya aku sudah pernah melampaui itu semua. Kini tinggal pendewasaan diri dan pikiran. Sampai saat ini sepertinya aku belum berhasil melakukannya. Aku merasa tak layak untuk mendapatkan cinta. Tapi aku mencintainya. Dia yang juga mencintaiku sepenuh hatinya. Itu yang pernah di katakannya padaku.

Sebisa mungkin aku jaga cinta darinya. Karena untukku cinta ini tak mudah untuk berganti hati. Bahkan Dahlan Iskan yang berganti hati pun butuh proses yang cukup panjang dan akhirnya bisa hidup dengan hati barunya itu. Demi mendapatkan hati baru, yaitu kamu. Aku harus menunggu hampir 2 tahun. Dan kalau harus berganti lagi. Sepertinya aku tak sanggup lagi untuk menyesuaikan diri.
 

1 comment:

RIfaun Naim said...

Emas itu warnanya kuning hohoohoho