|
Pesera Njongok Wisata |
Nah... Inilah Agenda yang selalu ditunggu-tunggu para anggota Blogger Bojonegoro Njungok wisata “Dari Ujung ke Ujung” 31 Desember 2011 – 1 Januari 2012. Bertepatan dengan adanya pergantian malam tahun baru. Kali ini para Blogger Bojonegoro ingin merayakan pesta pergantian tahun dengan kemeriahan yang lain dari yang lain. Bagaimana tidak? Biasanya para warga masyarakat pada sibuk berbondong-bondong menuju kota untuk menyaksikan pesta kembang api yang megah dan mewah. Namun, kali ini Blogger Bojonegoro malah lebih memilih untuk merayakan malam pergantian tahun di desa terpecil yang terletak di desa Krondonan.
|
Mancing di Waduk Pacal |
Sabtu, 31 Desember peserta Njungok wisata berkumpul di “Warnet Option” jam 10 pagi untuk persiapan semua perlengkapan dan perlatan yang akan dibawa sebelum berangkat. Dan akan lebih rame lagi karena Njungok wisata kali ini kita ditemani dengan anak-anak PAKUPALU (kelas 3 IPA 3) SMAN 2 Bojonegoro. Jumlah peserta ada 22 orang, dari Blogger Bojonegoro 15 orang dan 12 orang dari SMAN 2 Bojonegoro. Berangkat dari Bojonegoro jam 11 siang. Tempat tujuan yang pertama adalah Waduk Pacal.
Sampai di Waduk Pacal sekitar Jam 12 Siang. Tempat yang sangat Indah menurut Aylla. Karena itu memang baru pertama kalinya Aylla pergi kesana. Bendungan air dengan pemandangan yang sangat indah dipandang mata. Tujuan kita ke Waduk pacal sebenarnya adalah untuk memancik Ikan. Namun, hanya 1 ikan yang didapat oleh salah satu Anak SMA2 Bojonegoro, itupun ikan kecil yang tak ada dagingnya pula jika di bakar . Itu memang sangat menyedihkan! Tapi rasa kecewa karena tak dapat ikan telah terobati karena pemandangan di waduk pacal yang indah dan asri. Ternyata banyak pengunjung khususnya para pemuda pemudi yang menghabiskan waktu
untuk menikmati panorama keindahan waduk pacal.
Jam 14.00 kita meninggalkan Waduk Pacal menuju ke Desa Krondonan Kecamatan Gondang. Di perjalanan berhenti sejenak di Masjid untuk melaksanakan Sholat. Dengan penuh semangat kita menakhlukkan jalan yang berliku-liku, naik turun, terjal dan curam, dan melewati hutan. Jalan yang mungkin jarang sekali kita lalui, membuat takjub diriku. Indah panorama alam, dan sejuknya pedesaan. Sampai di desa Krondonan sekitar jam 16.00, kita menginap di SMP 2 Gondang. Sesampainya disana, kita langsung bergegas membersihkan dan menyiapkan tempat untuk kita beristirahan di malam hari. Setelah beres semuanya, kita bergegas untuk Makan siang!! Yang sudah daritadi di tunggu para peserta karena sudah sejak siang hari kelaparan. Mungkin ini tidak lagi dikatakan makan siang, karena waktunya pun sudah sore, jadi lebih cocok dinamakan makan sore. Kita memakan makanan masakan Ibu Heny, salah satu TU SMPN 2 Gondang. Masakan yang enak dan lezat tentunya. Rumah Bu Heni terletak di samping sebelah Timur jaraknya sekitar 100m dari SMPN 2 Gondang. Karena saat itu hujan, dan tak ada payung untuk melindungi diri. Maka kita menggunakan Jas Hujan dan Banner untuk melindungi diri dari derasnya air hujan yang membasahi bumi.
|
Puncak pergantian tahun |
Sehabis makan kita berkumpul dan saling memperkenalkan diri untuk lebih saling mengenal antar peserta. Sangat seru sekali ketika semua anak-anak SMA saling mengecek dan mencela antar teman karena pacar dan gebetan masing-masing. Sambil menunggu tengah malam, ada beberapa dari peserta yang beristirahat, duduk-duduk dan ngobrol di teras, dan ada pula yang tertidur pulas.
Pukul 10.30 malam, semua peserta disuruh berkumpul di lapangan. Membuat api unggun di tengah gerimisnya malam. Membuat tubuhku terasa dingin dan menggigil. Sambil menunggu kita juga membakar telo menyok buat makan-makan di tengah malam. Seru bangetttttttttt!! Dingin, menggigil, tapi akhirnya hangat juga ketika waktu menunjukkan pukul 12.00. Duooooooooooooooooorrrrr... jedaar jedoooooooooooorr... kembang api pun langsung melunjur di atas langit mendung desa Krondonan. Meramaikan suasana hampa disana.
|
Kabut Pagi Kerondonan |
Jam 02.00 semua telah tertidur lelap, meskipun banyak nyamuk dimana-mana. Pagi, jam 5 udah pada bangun tidur dan melaksanakan sholat subuh. Menikmati pagi yang diselimuti kabut tebal dan grimis rintik-rintik menambah dingin suasana pagi di desa Krondonan. Suasana pagi yang tak pernah ada di Bojonegoro kota, dan suasana asri ini sangat menakjubkan. Tak pernah Aylla berada di suasana pagi yang penuh dengan kabut tebal seperti itu. Bahkan lereng gunung pun sama sekali tak terlihat karena tertutup oleh kabut yang sangat tebal. Setelah puas menikmati suasana pagi, kita bersiap untuk menuju ke air terjun. Jam 07.30 kita berangkat dari SMP, lalu menuju kesana tanpa alas kaki, bahkan Aylla yang tadinya pakai sandal jepit pun tak kuat dan langsung tak lepas. Memang lebih enak tanpa alas kaki kok. Jalan yang penuh batu dan lumpur kita lewati bersama-sama tak kenal lelah. Sekitar setengah jam perjalana dari SMPN 2 Gondang, ditempuh
|
Air Terjun Kerondonan |
dengan berjalan kaki, kita disuguhi pemandangan alam yang asri dan sejuk. Dikelilingi sawah-sawah penduduk yang menghijau, anak-anak yang kesana-kemari mencari ikan dan belut, serta para warga yang berbondong-bondong pergi kesawah. Perjalanan yang lumayan melelahkan itu pun terbayarkan dengan suguhan air terjun yang sangat indah dan dibawahnya terhampar sungai dengan batu-batu besar berserakan. Sampai disana kita langsung berfoto-foto bersama, ada pula yang mandi dibawah air terjun. Airnya sangat segar dan masih belum belum tercemar.
Kita sudah pada kelaparan pulang dari air terjun langsung sarapan di rumah Bapak tukang kebun SMP2 Gondang. Masakan yang dimasakan oleh istrinya itu dengan cepat dihabiskan oleh para peserta yang sudah pada kelaparan.
|
Puncak Gunung Pandan |
Selesai sarapan langsung kita membereskan barang-barang bawaan, menyapu ruangan yang telah kita kotori, dan bergegas menuju ke Gunung Pandan, tempat tujuan kita yang paling utama. Jalan yang kita tempuh sunggu sangat ekstrem, berliku-liku, naik turun, dan penuh dengan tanjakan yang sangat berbahaya. Sebelum mendaki gunung, lewati lembah, kayak ninja hatori aja ya!! hehehehe... Kita parkirkan motor dirumah temannya om Praw. Pukul 10.00 kabut tebal masih menyelimuti kawasan lereng gunung pandan dan di desa sekitarnya. Jadi, keberangkatan kita itu diawali oleh kabut tebal dan dengan suasana hati yang sangat galau, kalau-kalau nanti di tengah hutan akan turun hujan. Namun perjalanan yang ditempuh selama 2 jam itu akhirnya menuai hasil yang memuaskan. Puncak Gunung pandan telah di tanakhlukkan oleh kami "
Blogger Bojonegoro".
Banyak kejadian seru dan menggelitik selama kita mengikuti acara "Dari Ujung ke Ujung II" kali ini. Selengkapnya kamu bisa lihat di "
KEJADIAN SERU"
No comments:
Post a Comment