Hasil studi menunjukkan wanita yang memakai bra selama 24 jam
sehari berisiko paling tinggi terkena kanker payudara. Sedangkan wanita yang
jarang memakai bra paling sedikit risikonya.
Perbandingan hasil studi tersebut menunjukkan:
3 dari 4 wanita yang memakai bra 24 jam per hari
1 dari 7 wanita yang memakai bra lebih dari 12 jam per hari, tetapi
tidak menggunakannya saat tidur
1 dari 152 wanita yang memakai bra kurang dari 12 jam per hari
1 dari 168 wanita yang jarang atau bahkan yang tidak pernah memakai
bra sama sekali
Jadi risiko wanita yang memakai bra selama 24 jam memiliki 125 kali
lipat risiko terkena kanker payudara dibanding yang jarang memakai bra.
Bra berfungsi untuk menyangga dan menjaga keindahan payudara. Bra
juga diperlukan untuk alasan kesopanan, agar bagian payudara dapat tertutup
dengan baik. Karena setiap wanita membutuhkannya tentu saja ukuran akan
berbeda-beda.
Menurut studi yang dilakukan The British School of Osteopathy,
mengenakan bra yang ketat atau kencang dapat menekan tulang dan otot, sehingga
membuat pemakainya sulit bernapas, nyeri bahu, leher dan punggung.
Studi yang dilakukan Dr Edward Ryan, seperti ditulis dalam Medical
Journal of Australia menemukan, kaitan antara nyeri punggung dan pemakaian bra
yang terlalu kencang.
Keluhan lain yang juga bisa muncul akibat penggunaan bra ketat
adalah sembelit, kulit lecet atau terluka akibat tali dan kaitnya.
Untuk perempuan yang berdada besar, pemakaian bra ketat memicu
masalah di sekitar otot-otot di dada. Keluhan yang dirasakan seperti tertusuk
atau terjepit di daerah tersebut, dan bisa terjadi gangguan sirkulasi hingga
rusaknya jaringan pada payudara.
Tak hanya itu, pemakaian bra ketat juga ternyata memicu kanker.
Sebuah studi terbaru yang dilakukan Harvard University mengaitkan antara
pengenaan bra ketat dengan kanker payudara. Hal ini dikarenakan mengenakan bra
yang sangat ketat dapat membatasi sirkulasi darah dan merusak jaringan getah
bening.
No comments:
Post a Comment