Sunday, March 24, 2013

Ciptakan Yang Pertama Untuk Yang Terakhir

Tak ada satu katapun yang ingin ku ucap malam ini. Semua terasa hambar. Tak ada rasa. Aku benci berucap. Mulutku terkunci. Tak tau siapa yang keterlaluan. Aku, Kamu, atau keadaan? Takdir atau kehendak alam? Resahnya hati karena tak kuasa menahan rasa yang bergejolak. Seharusnya aku yang lebih mengerti akan masa lalumu dan masalaluku. Kenapa harus ada masa lalu? Kenapa bukan yang pertama? Kenapa harus yang kesekian kalinya? 

Apakah yang pertama selalu indah dan tak terlupa? Aku jawab tidak! Bagaimana denganmu? Entahlah! Ada banyak hal yang tak ku tau dan seharusnya tak perlu aku tau. Daripada akan lebih sedih. Seharusnya kita buat lembaran baru di atas kertas bersih di Microsoft Word dan mengetikkannya cerita-cerita kita. Yang lucu bikin ketawa. Yang sedih bikin menangis. Tetesan air mata yang sama-sama pernah membasahi pipi kita menjadi saksi cinta kita terus mengalir. Ku ingin menjadikanmu yang pertama, dan aku juga jadi yang pertama. Melukiskan kenangan indah. Menuliskan cerita cinta bersama. Sesuatu yang berbeda. Yang lebih indah dari yang pernah indah. Yang lebih baik dari yang pernah baik. Yang paling berharga dari yang pernah ada. Aku ingin jadi yang terakhir tapi juga ingin merasakan menjadi yang pertama.