Tuesday, November 6, 2012

Cerpen "Surat Buat Bunda 3"

Aylla bersama teman-teman SMK di depan wisata Sumber Semen Desa Tahunan Kecamatan Sale Kabupaten Rembang
Bunda yang manis, maafkan aku yang harus membatalkan rencana kita bertemu pada hari Senin ini. Ada sesuatu yang harus aku lakukan di Bojonegoro. Aku aja pulang kerumah cuma sehari, langsung balik lagi ke Bojonegoro. Mungkin lain waktu kita bisa bertemu dan berkumpul bersama Mamy. Setelah Mamy resent dari pekerjaannya, dia pulang dan berada dirumah untuk sementara waktu sampai mendapat pekerjaan yang baru. Begitupun juga kamu kan bun.

Bunda sayang, tentu kamu masih suka berenang seperti dulu kan. Kamu nggak bisa renang, tapi suka berendam di air kolam berlama-lama. Udah kayak ikan aja. Untung badanmu gak bau amis. Hehehehe… Dulu kita suka renang di Semen. Meski tempatnya nggak bagus. Tapi airnya segerrrr. Kamu tentu tahu Bun, kalau sekarang di Pasehan udah ada kolam renang baru. Aku sich belum pernah kesana, tapi adik-adikku kelihatannya sering. Kalau mau renang bayar 10ribu untuk hari biasa, dan 15ribu untuk hari libur. Mahal ya Bun. Padahal cuma kolam renang aja. Di Bojonegoro aja nggak sampai segitu. Hari biasa 5rb. Kalau hari libur 7rb. Nggak tahu tuh, kenapa di Pasehan mahal banget. Mungkin belum ada saingannya. Nanti kalau udah ada yang nyaingi, pasti langsung banting harga tuh.


Sekalipun ada banyak kolam renang di Bojonegoro. Tak satupun yang aku suka. Tempatnya emang enak sich. Tapi masalahnya hampir semua airnya mengandung kaporit. Yachh… supaya tetep kelihatan bersih air kolamnya dikasih kaporit. Itu membuat rasa air kolam itu seperti obat. Aku nggak suka Bun. Apalagi airnya nggak seger sama sekali. Soalnya bukan air alami yang langsung. Bikin kulit kering dan hitam. Aku akan lebih milih ke Semen untuk renang. Meskipun tempatnya udah nggak layak disebut kolam renang tapi setidaknya air didalamnya itu langsung dari sumbernya. Dingin dan seger di kulit. Yachh… kalau pas ramai-ramainya emang gak enak. Tapi kalau pas sepi dan cuma kamu, aku, dan Mamy sensasinya bener-bener ngangenin Bun.

Masih ingat nggak? Waktu kita pulang pagi karena class meeting. Aku, kamu dan Mamy pergi ke Semen. Masih menggunakan rok seragam sekolah, supaya nanti kalau ganti baju nggak ribet kalau pakai rok.  Kebetulan rumah Mamy memang dekat dengan Semen. Jadi dia cukup sering kesana. Makanya diantara kita bertiga Mamy lah yang paling jago renang. Baru kemudian aku, yang bisa sedikit lah. Sedangkan kamu,,,, tidak cukup baik. Tapi aku nggak bilang buruk kok Bun. Kamu bisa menyimpulkan sendiri maksud kata-kataku.

Baru jam 9 pagi kita udah berada di Semen. Di jembatan yang kita lewati terdapat ibu-ibu yang masih asyik nyuci baju di sungai. Kita dikira bolos sekolah. “Hayoo… Apa nggak pada sekolah jam segini kok berada di Semen.” Salah seorang ibu-ibu bertanya pada kita. Lalu Mamy pun menjawab. “Kita sudah pulang kok Buk”. Lalu kita menuju ke kolam dibawah pohon tua yang sangat besar. Airnya yang jernih membuat ikan-ikan kecil terlihat dari atas kolam. Air itu sangat jernih karena keluar dari celah-celah tanah dibawahnya. Setelah ibu-ibu yang nyuci pada pulang. Kita pun langsung mencopot rok dan bergegas nyemplung dalam air kolam. Karena masih pagi tentu airnya sangat dingin. Bener-bener segerr dan membuatku menggigil bun. Kita hanya bertiga di dalam kolam. Waktu itu semen sangat sepi karena tak ada pengunjungnya. Ini kita manfaatkan untuk bernyanyi-nyanyi sepuas hati. Kita pun duduk di pinggir kolam dibawah pohon besar sambil bercerita apa saja yang kita alami di sekolah. Juga termasuk ngrasani temen-temen di sekolah. Hahaha… Yang namanya cewek, tidak pernah jauh dari kebiasaan ngegosip ya? Dimanapun dan kapanpun. Selalu saja ada bahan obrolan yang menyenangkan. Apalagi kalau bukan ngomongin orang lain! Kalau kita diam, Semen benar-benar sepi. Hanya ada suara-suara hewan hutan khas. Banyak pohon yang tumbuh di sekitar kolam membuat udara di semen sangat segar. Mungkin bisa juga dikatakan hutan kecil. Sering jadi tempat orang pacaran. Sstt… nggak boleh keras-keras. Xixixixixi… Bernyanyi-nyanyi di tengah hutan seperti ini membuat kita serasa melepaskan segala penat yang ada pada diri masing-masing. Rasanya plong banget pikiran. Ditambah kesejukan air kolam, membuat kita rileks sejenak. Kalau ada orang di dalam hutan, mungkin sedang mencari kayu bakar atau sedang menggembala kambing. Mereka akan terheran dengan suara kita. Suara yang sumbang, parau, cempreng, fales, terus apalagi ya? Yang pasti merdu, alias merusak dunia. Hahaha… Itulah salah satu cerita kita di mandi di semen. Mandi di air kolam yang dingin dan segar tanpa bayar. Kalau perginya sama Mamy pasti dikasih gratis. Karena Mamy orang Tahunan jadi gak perlu bayar, dan kita adalah teman-temannya Mamy. Jadi nunut gratis. Hehehehe….

Bundaku tercinta, sudah seharusnya kita berterimaksih pada Mamy kita tersayang. Karena tanpa dia kita tidak akan merasakan gratisnya mandi di semen. Hehehe…. Selain itu, kenangan kita pun tersimpan manis dalam potret-potret warna.

Diantara kita bertiga. Waktu SMK dulu, cuma Mamy yang punya HP bagus. Dulu kamu juga gak punya HP kan bun. Beberapa bulan setelah SMK barulah kamu punya HP. Sony Ericson. Yang setelah beberapa bulan salah satu keypad ada yang error. Kita memang senasib ya Bun. Hanya bisa memiliki HP yang bahkan lebih cocok jadi janggel meja. Hahaha… #TerimaNasib Bun. …

Mamy lah malaikat kita. Eh, bukan Mamy. Tapi HPnya Mamy. Dulu waktu kelas 1, HPnya Mamy N70. Memiliki 2 camera yang itu membuat kita sering meminjamnya hanya untuk sekedar foto. Aku juga sering pinjam. Untuk foto sendiri. Atau memfoto teman-teman yang sedang santai, bermain, bertengkar, bahkan guru yang ngajar. Masih ingat kan, fotonya Pak Richo yang #Heboh di FB. Foto itu adalah hasil jepretanku dengan meminjam HPnya mamy. Waktu pak Richo baru awal-awal ngajar. Yang masih malu-malu gitu. Pertama kali ngajar bahkan aku sering memanggilnya “Mas”. Gak sopan banget ya!! Lha habis siapa suruh dia masih muda.

Ketemu pak Richo pertama kali di warnetnya Pak Dudung. Kita minta tolong diajarin buat e-mail yahoo. Waktu itu aku nggak pernah nyangka kalau dia akan jadi guru kita. Guru kita yang paling muda. Guru kita tercinta yang suka kita goda. Yang pernah kita datengin kerumahnya saat dia baru bangun tidur. Kita bahkan nekat tak tahu alamat rumahnya. Karena aku pernah lihat dia belok di sebuah gang. Aku pikir rumahnya ada di gang itu. Dan ternyata benar. Waktu aku Tanya pada seorang wanita “Dimana rumahnya pak Ridwan.” Dia menjawab. “Ini rumahnya”. Dan ternyata wanita itu adalah ibunya Pak Richo. Sungguh masih sangat terlihat muda. Dengan wajah kucel karena bangun tidur, Pak Richo benar-benar kaget karena kehadiran kita. Dan akhirnya dia malah menyuruh kita untuk pergi dan ngobrol di warnetnya Pak Dudung. Katanya Pak Ridwan sungkan sama ibunya. Padahal kita kan muridnya. Ngapain juga sungkan. Kayak kita ini fansnya aja. Aku sich ogah ngefans sama dia. Tapi suka ngegodain. Hihihi… Habis dia lucu sich. Manis dan imut-imut. Apalagi bibirnya yang merah itu.. Duhh… kamu suka kan! Hahahaha….

Tujuan kita ketemu pak Richo adalah untuk bantuin kita ngerjain tugas dari Pak Dudung. Kemarin kita udah minta bantuan pada Pak Dul. Tapi dia malah nyuruh minta bantuan ke Pak Richo. Alasannya dia sungkan sama Pak Dudung. Nanti kalau ketahuan malah repot jadinya. Aku pikir bukan karena itu bunda. Tapi karena memang Pak Dul nggak bisa ngerjain tugas dari Pak Dudung itu. Emmm.,,, ini hanya duka sangka. Tapi mungkin aja karena memang pak Dul males bantuin kita. Atau rayuan kita yang kurang mantab untuk menjerat Pak Dul? #Entahlah. Yang pasti Pak Ridwan udah mau bantu. Kita harus mengucapkan Terimakasih pada pak Richo bun.

Pak Richo juga pernah bantuin kamu kan Bun. Boncengin kamu dari Tuban ke Jatirogo. Itu kerana apa ya? Aku lo lupa kok Bun. Karena kamu nyasar. Atau karena kamu ilang. Atau karena kamu emang sengaja mau merebut Pak Richo dari aku? Xixixi… #Ngaco. Bagaimanapun ceritanya, aku sudah lupa. Yang ku ingat hanya Pak Richo pernah menolongmu dengan   memboncengmu dari Tuban Ke Jatirogo. Lain kali mungkin kamu bisa menceritakannya kembali padaku Bun.

Sedikit cerita masa lalu dari ku buat Bunda. Semoga bisa sedikit mengingatkan otakmu tentang masa lalu kita yang sangat indah. Yang tak bisa terulang kembali. Sampai jumpa di lain kesempatan.

No comments: