Monday, December 17, 2012

Makanan untuk Memperbaiki Mood

Makanan menambah mood

Bete seharian ternyata bisa diatasi dengan mengkonsumsi makanan tertentu, lho. Beberapa makanan diyakini bisa mengurangi perasaan negatif, seperti sedih, cemas, dan marah. Coba, deh, melahap jenis makanan berikut, saat mood kita sedang drop :

Minyak Ikan
Cobalah konsumsi minyak ikan untuk meningkatkan kesehatan otak dan suasana hati yang sedang sedih. Minyak ikan tak hanya kaya dengan asam lemak Omega-3, yang membantu mengurangi depresi, perasaan negatif dan suasana hati, namun salmon dan tuna juga merupakan sumber vitamin B12, yang membantu meningkatkan suasana hati.

Alpukat
Banyak orang menderita fobia, mulai dari yang umum (seperti acrophobia – takut ketinggian) hingga yang khusus (seperti arachibutyrophobia – takut terhadap selai kacang). Mungkin pola makan kamu perlu diperiksa. Penelitian menunjukkan, kekurangan folat dapat menyebabkan ketakutan irasional dan kecemasan berlebihan, jadi cobalah tingkatkan asupan folat kamu – sama seperti memperbaiki suasana hati dengan Omega-3 – dengan mengonsumsi alpukat. Para pakar kesehatan menemukan bahwa alpukat kaya akan kandungan asam folat, zat kimia alami yang bisa meningkatkan metabolisme serta energi dalam tubuh. Jika kamu butuh makanan penambah mood agar bisa semangat bekerja sepanjang hari, makanlah potongan atau jus alpukat setelah makan siang.


Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan dan biji-bijian dapat membantu menenangkan Anda. Penelitian menunjukkan, Omega-3 dapat mengurangi perilaku agresif pada orang dewasa dan anak-anak dengan masalah perilaku yang parah, sementara penelitian di Jepang menyarankan wanita yang sedang marah untuk mengonsumsi zinc. Untuk memenuhi asupan nutrisi, konsumsilah kenari dan biji rami, yang banyak mengandung zinc dan asam lemak Omega-3.

Daging Ayam, Ikan Salmon, Ikan Tuna
Kita semua perlu meningkatkan kepercayaan diri dari waktu ke waktu, dan untungnya Anda mendapatkan uluran tangan untuk mengurangi rasa malu. Peneliti di McGill University di Montreal menemukan bahwa makanan yang mengandung tryptophan (asam amino esensial) membuat orang merasa lebih percaya diri.

Coklat
Banyak orang mengonsumsi cokelat untuk mengatasi patah hati, dan itu bukanlah hal yang buruk. Cokelat mengandung banyak zat kimia untuk mengurangi kesedihan, seperti magnesium yang membuat santai, anandamide yang menenangkan dan phenylethylamine yang meningkatkan suasana hati. Cobalah konsumsi cokelat gelap (tapi secukupnya!) untuk mengoptimalkan kesehatan.

Cabai
Jika kamu suka dengan makanan pedas, maka kebiasaan itu bisa bantu kamu untuk selalu gembira. Cabai bisa meningkatkan endorfin, zat yang membuat orang gembira dan semangat.

Bawang Putih
Meskipun bisa menimbulkan bau mulut yang tak sedap, bawang putih dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Semakin banyak aliran darah, semakin sedikit energi yang digunakan oleh jantung kamu. Artinya, kamu memiliki banyak cadangan energi untuk sehari penuh.

Madu
Gula alami atau biasa disebut fruktosa yang terkandung di dalam madu dapat meningkatkan stamina serta mood seseorang. Mengonsumsi madu saat sarapan, merupakan cara tepat untuk mengawali hari.
  
Telur
Telur ayam dipercaya bisa meningkatkan mood karena kaya akan nutrisi. Dalam sebutir telur, kita mendapatkan omega-3 asam lemak, seng, vitamin B, dan iodide. Nah, zat-zat ini bagus sekali untuk kesehatan otak. Makanan yang satu ini bisa membuat kita merasa nyaman. Selain itu, telur juga mengenyangkan perut  dan menambah energi.

Tomat
Buah yang satu ini bisa mengurangi stres dan mencegah terjadinya depresi. Likopen yang terkandung di dalamnya berfungsi melindungi lemak otak vital. Nutrisi tomat juga bisa mencegah terjadinya penumpukan protein kotor di otak. Kalau otak kita nggak sehat, pastinya pikiran positif nggak akan bisa muncul.

Asparagus
Beberapa penelitian menyebutkan 50 persen penyebab depresi dikarenakan kekurangan folat dalam tubuh. Untungnya asparagus kaya akan zat tersebut. Folat ini diyakini bisa memicu persaan bahagia dan nyaman. Tumbuhan ini juga bisa melindungi jaringan-jaringan otak.

No comments: