Tuesday, June 30, 2015

Pesawat Penyumbang Karbondioksida Terbesar di Bumi

Jet Pribadi Syahrini
Tau Syahrini? Penyanyi cantik dengan kehidupan yang glamournya itu selalu menarik perhatian publik dengan berbagai tingkah dan gaya hidupnya yang sensasional. Penyanyi yang terkenal dengan gaya madu mundur cantik ini memiliki berbagai barang-barang mewah. Setiap hari menggunakan kendaraan mewah. Bahkan untuk perjalanan jauh atau keluar negeri Syahrini bahkan menggunakan pesawat jet pribadi. Meskipun kabarnya dia cuma nyewa sih. Tapi budget buat nyewa pesawat jet pribadi pasti ya fantastis juga. 

Harga sewa pesawat jet pribadi tentu sangat mahal. Biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan memang mahal. Namun, pernah nggak sih mereka yang melakukan perjalanan dengan pesawat jet itu memikirkan hal lain selain biaya perjalanan yang mahal? Yahhh mungkin uang tidak begitu berarti untuk mereka yang kaya demi mendapatkan fasilitas super mewah. Tapi mereka tidak pernah memikirkan efek buruk dari gaya hidup mereka. Tahukah kamu? Perjalanan menggunakan pesawat jet adalah sumber penghasil rumah kaca dengan pertumbuhan tercepat. Intergovermental Panel on Climate Change mengatakan bahwa pesawat udara melepaskan lebih dari 600 juta ton karbondioksida ke atmosfer setiap tahunnya, menyumbang 3,5% terhadap pemanasan global. 


Bayangin aja, artis sekelas Syahrini aja mampu menyewa jet pribadi untuk setiap perjalanan jauhnya. Sedangakn orang yang lebih kaya dari Syahrini pun sangat banyak. Semakin banyak orang yang mempu menyewa jet pribadi untuk perjalanan bisnisnya atau bahkan hanya untuk sekedar jalan-jalan. Dibandingkan dengan mengemudi mobil pada jarak yang sama, penerbangan jarak pendek menghasilkan karbondioksida 21% lebih banyak per penumpang.

Saat kecil aku sangat suka melihat pesawat yang terbang dilangit. Aku selalu membayangkan bisa naik pesawat terbang itu. Pesawat jet yang meninggalkan awan putih dibelakang pesawat nampak indah dilangit. Namun ternyata awan-awan putih tersebut ternyata berkontribusi terhadap kecenderungan pemanansan yang  terjadi saat ini. Melihat pesawat yang terbang diatas awan tidak lagi membuatku senang seperti saat aku kecil dulu. 

Meskipun kabarnya Organisasi Choice Energy dan Trees for the Future menawarkan cara-cara untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan saat kita bepergian. Misalnya para penumpang pesawat dapat menghitung jumlah pohon yang harus ditanam untuk menyerap karbondioksida yang dilepaskan oleh pesawat perjalanan mereka. Sebatang pohon cukup untuk menyerap emisi yang dihasilkan oleh sebuah penerbangan pulang pergi dari Chicago ke Kepulauan Virgin.

Namun fakta yang terjadi, mereka orang kaya yang sering melakukan perjalanan menggunakan pesawat bahkan mungkin saja tidak pernah menanam pohon untuk bumi mereka. Bahkan mungkin malah mengekploitasinya secara besar-besaran. Sekarang saja, hutan di Indonesia sudah sangat berkurang. Padahal Indonesia merupakan negara tropis yang sangat mudah sekali ditumbuhi berbagai macam jenis pohon. Namun, sayangnya manusia yang hidup di Indonesia masih sangat jarang peduli dengan keberadaan pohon, yang ada malah menebangnya dan membiarkan hutan menjadi gundul.

No comments: