Monday, January 9, 2012

KORUPSI SErb Rupiah #OBLONGMERAHMUDA

Pertama kali naik Kereta api, dan hampir ketinggalan kereta gara-gara Tiketnya ketinggalan dirumah. Rombongan Blogger Bojonegoro yang terdiri dari Aylla, Arifali, Om Prawoto, Dedek, Farid, dan Faun. Namun naas karena gara-gara ganti sual Mas Faun tertinggal di stasiun. Kasian banget ya!! 
Meskipun naik kereta api ekonomi jurusan Bojonegoro-Surabaya, perjalanan sangat menyenangkan buatku. Menyisakan cerita-cerita keharuan, kegembiraan dan banyak hal baru yang ku dapat.
  1. Harus rela duduk dengan orang yang tak dikenal.
  2. Asap rokok dimana-mana mengganggu pernafasan dan pemandangan
  3. Harus rela berdesak-desakan dengan penumpang lain.
  4. Banyak banget pedagang yang hilir mudik menawarkan dagangannya.
  5. Bisa dapat kenalan baru dan cerita baru dari penumpang lain.
  6. Dan msih banyak cerita lainnya.
Ketika itu Aylla ketemu sama seorang nenek tua bersama keponkana perempuan dan suaminya. Nenek tua itu adalah seorang istri pensiunan Masinis kereta api, beliau menceritakan tentang pengalamannya bepergian kemana-mana menggunakan kereta api. Dengan Menunjukkan Kartu Bukti diri, maka beliau pun tak perlu membeli karcis kereta api. Aylla dan teman-teman membeli 6 karcis, dan hanya terpakai 5 karcis karena Mas Faun ketinggalan. Dengan harga 4rb rupiah, padahal di karcis tersebut tertuliskan Karcis itu hanya seharga 3rb, sudah termasuk pajak dan asuransi jiwa. Lalu yang Seribu itu untuk apa? Ini yang perlu di pertanyakan? Kalau tidak ada rincian yang jelas, bukankah itu termasuk dengan sebuah "KORUPSI" ? 

Permasalahan ini bukan karena uang seribu rupiah. Tapi, ini adalah sebuah bukti nyata. Bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat rentan sekali dengan korupsi, kalau jasa kereta api mengambil 1rb untuk setiap penumpangnya. Lalu bagaimana dengan para pejabat tinggi pemerintahan? Kalau hanya seribu itu tak kan berarti apa-apa. Tapi kalau seribu itu dikalikan dengan jumlah penumpang itu, bisa menjadi uang berjuta-juta. Bukti nyata dari rakyat Indonesia, yang kecil saja berani korupsi, apalagi para pejabat tinggi? Mungkinkan Negara Indonesia bisa lepas dari ancaman korupsi? Korupsi di Indonesia telah turun temurun dilakukan, dari seorang pejabat tinggi pemerintahan, sampai seorang penjaga tiket kereta api. Mungkin ini memang sangat memprihatinkan, lalu apakah korupsi di Indonesia bisa dihentikan? Jawabannya ada pada hati nurani masing-masing.

No comments: