Mas Nanang |
“Gak nek rumah baca Aylla? Hehehehe J”,
aku pun langsung membalas pesannya,
“Lha kie rencanane rep kesana”.
Eh ada lagi satu nomor baru yang mengirimkan pesan singkat padaku yang berbunyi ;
“Ayo teman-teman. Ikutan sekolah menulis sekarang juga buruaaaaaaaaaannn...”
Aku pun menuju ke rumah baca pukul setengah dua belas. Dan sampai disana langsung bertemu dengan Mas Awe dan seorang cewek yang bernama Mbak Ririn dari Unigoro, serta ada beberapa cowok-cowok yang juga dari beberapa Universitas di Bojonegoro yang namanya aku lupa.
Niatku ke Rumah baca sebenarnya ingin meneruskan membaca buku yang ku baca kemarin “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis. Tapi ternyata disana ada beberapa orang yang tergabung dalam komunitas Sekolah Menulis yang sudah beberapa bulan berjalan. Kalau Kelas Menulis aku sudah mengikutinya sejak bulan Januari lalu bersama teman-teman Blogger Bojonegoro. Kali ini aku pun ikut bergabung bersama Sindikat Baca di acara Sekolah Menulis. Sebenarnya narasumber tetapnya adalah mas Annas, sama seperti di kelas menulis. Tapi karena beliau sangat sibuk. Maka Narasumber tetapnya diganti Mas Nanang. Mas Nanang adalah seorang jurnalis yang sekarang sedang bekerja di Koran Sindo. Keren ya!!
Setelah beberapa lama, mas Nanang pun datang. Akhirnya acara dimulai dengan peserta tidak lebih dari 8 orang. Kata Mas Aw berapapun pesertanya itu tidaklah penting. Yang paling penting adalah niatnya untuk bersungguh-sungguh dalam belajar dan menulis.
2 comments:
Siiiippp....
Segalanya akan indah saat kita menuliskan jejak langkah kaki...SEMANGAT !
ya... Biar aku bisa mengenang setiap perjalan hidupKu lewat tulisan-tulisan kecilku ini...
Post a Comment