Wanita selalu ingin tampil mempesona di setiap kesempatan, baik di depan sejenis ataupun lawan jenis. Dari ujung kaki sampai kepala selalu ingin tampil perfec sekalipun tambang pas-pas'an. Yups.... Apapun dilakukan wanita demi tampil cantik. Mulai dari perawatan yang murah sampai yang menguras isi kantong.
Sebenarnya untuk tampil cantik tidak harus mahal. Namun pinter-pinternya kita aja dalam merawat setiap bagian tubuh. Salah satunya rambut! Rambut adalah mahkota wanita. Meskipun banyak dari muslimah Indonesia yang sekarang sudah mulai berhijab. Tak terkecuali diriku. Sejak usia 12 tahun sudah mulai berhijab. Memang beberapa wanita berhijab hanya di sekolah atau tempat kerja. Seterusnya ditinggalkan. Meskipun aku hanya melepasnya ketika di rumah. Namun memiliki rambut yang indah tetap jadi keinginan.
Akhir tahun 2014 aku memotong rambut sampai pundak. Di salon langganan. Tepatnya di tukang potong rambut, soalnya kalau di bilang salon kurang tepat aja. Dulu sih cukup 5 ribu aja. Tapi mungkin karena dampak kenaikan BBM beberapa waktu lalu.
Berawal dari bincang-bincang sana sini. Dan si mbak tukang potong itu menemukan 4 buah uban di kepalaku. Membuatku makin stres. Katanya sih wajah karena pikiran. Tapi aku nggak suka memiliki uban. Apalagi usiaku baru 20 an. Masak iya usia 30 an rambutku penuh dengan uban.
Jadi teringat teman SMK ku dulu. Aku suka memanggilnya Spagetty karena rambutnya kriting. Beberapa teman sekelas memanggilnya Mbah, karena rambutnya penuh dengan uban. Akupun heran, kenapa bisa baru usia belasan kok udah beruban. Katanya sih, dia suka pakek minyak rambut. Dan itu menyebabkan rambutnya cepat beruban. Minyak rambut yang nggak cocok sama rambutnya. Cakep bentar ehh langsung mendadak tua. Hahahaha...
Banyak penyebab dari rambut yang mudah beruban. Faktor terbesar tentu saja usia. Kalau masih muda beruban katanya sih karena stres. Namun, pernah ada ibu-ibu yang baru 20'an tahun sudah memiliki banyak uban. Konon katanya, dia suka mencatok, merebonding, mewarnai rambutnya sehingga membuat rambutnya kering dan mati. Menyebabkan rambutnya sudah penuh dengan uban. Memang berbagai macam tatanan rambut bisa mempengaruhi kesehatan rambut. Apalagi jika tidak melakukan perawatan yang benar. Makanya sampai sekarang aku nggak suka merubah bentuk rambut menjadi lurus, kriting atau semacamnya. Takut rambutku rusak! Karena setahuku kalau aku merubah rambutku pasti perawatannya mahal. Shampo, condisionernya khusus dan harganya mahal! Belum lagi harus creambath dan semacamnya itu. Wahhh bener bener bikin kanker alias kantong kering.
Keinginanku sebenarnya sederhana. Pengen punya rambut hitam, lebat dan sehat. Sayangnya rambutku warnya hitam kecoklatan, kering kayak tidak terawat. Nyatanya aku memang tidak pernah merawatnya. Dari sejak lulus SD rambutku jadi sering rontok. Pantes aja sekarang tinggal dikit. Dulu aja segenggam bisa penuh. Sekarang!! Hadehhh parah deh.
Tadi kan ceritanya lagi potong rambut sambil curhat-curhatan. Mbak tukang potongnya mengatakan kalau suaminya masih muda tapi sudah botak. Rambutnya sulit tumbuh lagi. Solusinya menggunakan obat penumbuh rambut dan menggunakan lidah buaya. Dia juga menggunakan minyak kelapa untuk perawatannya meskipun membuat rambutnya menjadi bau apek.
Akupun terinspirasi melakukan perawatan rambut. Aku bertekat memiliki rambut yang hitam, lebat, kuat dan sehat. Tapi...pakai cara alami. Aku memang lebih suka yang alami. Soalnya gak keluar duit. Ya itu salah satunya. Kalau pakai obat-obatan takutnya nggak cocok atau malah memberikan dampak buruk. Namanya aja buatan manusia. Jadi pilih yang alami-alami aja. Biar hemat!!
Akhirnya minimal seminggu sekali aku memutuskan untuk melakukan perawatan rambut dengan menggunakan lidah buaya. Waktu SD aku pernah membaca sebuah buku di perpustakaan sekolah tentang manfaat lidah buaya untuk penyubur rambut. Bahkan kadangkala aku menggunakannya untuk obat jerawat. Saudaraku menggunakannya untuk mengobati herpes. Menanamnya pun sangat mudah. Kebetulan aku punya 1 pot berisi lidah buaya. Memang aku sengaja menanamnya karena manfaatnya yang banyak itu pasti aku akan membutuhkannya suatu saat nanti. Nah, kali ini waktunya memanfaatkan daun berlendir dan berduri itu. Caranya mudah, cukup mengoleskan lendir dari lidah buaya itu keseluruh bagian kulit kepala hingga merata. Diamkan selama setengah atau 1 jam, kemudian bersihkan kepala dengan keramas.
Lidah buaya berfungsi untuk menyuburkan rambut. Setidaknya rambutku masih bisa tumbuh dan tetap lebat seperti yang aku inginkan. Namun, aku belum bisa mendapatkan solusi mengenai keinginan untuk mendapatkan rambut hitam sehat. Kalau mau pakai minya kelapa baunya pasti apek dan gak enak. Jadi galau gitu deh!!
Ketika berkunjung kerumah Kakek Nenek. Akupun bertanya pada Nenek. Kenapa rambut nenek bisa hitam, sehat berkilau. Bahkan ubannya cuma sedikit jika dibandingkan Ayah. Anaknya sudah punya banyak uban. Kata Nenek, setelah keramas dia selalu menggunakan minyak kemiri di oleskan keseluruh bagian rambut sampai ke kulitnya. Dan akhirnya aku menemukan solusinya. MINYAK KEMIRI!!
Ternyata harga minyak kemiri sangat murah. 1 botol saja aku beli dengan harga 5 ribu rupiah. Bahkan kata Nenek harga itu kemahalan. Karena kalau beli di pasar harganya cuma 2 ribu aja. Yahh,,, sayang banget ya!! Tapi gak papa lah. Lagian aku juga nggak sempet ke pasar.
Memang pertama kali pakai minyak kemiri ini rasanya kurang nyaman. Karena membuat rambut terasa berminyak dan lepek. Namun kalau sudah terbiasanya ya enak-enak aja sih. Memang perawatan ini tidak bisa dilakukan secara instan. Harus rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ya harus sabar!! Setidaknya minyak kemiri memiliki bau yang harum. Tidak membuat apek rambut. Jadi daripada pakai minyak kelapa mending pakai minyak kemiri aja.
Buah Kemiri |
Kalau ingin cantik memang butuh pengorbanan. Pengorbanannya memang harus sabar dan telaten. Seminggu sekali menggosokkan lendir lidah buaya ke kulit kepala. Setiap hari pakai minya kemiri supaya rambut hitam dan tidak mudah beruban. Meskipun kamu berhijab, seharusnya tetap melakukan perawatan rambut dirumah. Siapa yang melihat? Diri kita sendiri dan suami. Sayangnya sekarang aku belum punya suami. Tapi ini sekedar persiapan untuk esok nanti.
No comments:
Post a Comment