Friday, April 18, 2014

Backpaker bersama Trinity dan The Naked Traveler

Jalan-jalan, siapa sih yang nggak suka? Menikmati tempat hiburan yang memikat dan menghibur. Sebagian besar dari kita pasti sangat mengukai liburan dan jalan-jalan. Terkadang bingung nyari referensi tempat yang asyik. Meskipun sudah googling di internet! Dan ternyata hasilnya sangat mengecewakan. Tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

Penat dengan novel, akupun membaca sebuah buku tentang liburan. Awalnya gak begitu tertarik. Namun, ketika membaca beberapa cerita di dalamnya. Wow... sensasinya luar biasa mengasikkan. Rasanya seperti bisa menikmati liburan dan jalan-jalan meskipun lagi tiduran didalam kamar. Sebuah cerita perjalanan yang dirangkum apik oleh Trinity. Seorang backpacker wanita Indonesia yang suka keliling dunia.

Namanya aja Backpacker, tentu ketika kita membaca buku pertama dengan sampul biru muda ini akan disuguhkan cerita-cerita liburan dengan tarif yang lebih murah. Jangan pernah membandingkan seperti liburan yang dilakukan Syahrini, atau Anang dan Ashanty kalau keluar negeri. The Najed Traveler catatan perjalanan Trinity menyuguhkan cerita yang nyata. Cerita yang jujur dan tidak di buat-buat.

Cerita pertamanya adalah mengenai airport. Keluar negeri pastilah transportasi yang cepat adalah pesawat. Apalagi sekarang tiket pesawat harganya bervariasi tergantung dari perusahaan penerbangannya. Trinity lebih senang menggunakan pesawat ecek-ecek yang harganya lebih murah, secara dia seorang backpacker bukan sosialita. Ada bermacam-macam cerita lucu dan menyebalkan di airport. Ada harga ada rupa. Dengan harga murah tentu pelayanannya bisa dikatakan tidak begitu memuaskan. Dari tidak dikasih makan, sampai Cuma dikasih air putih aja di dalam pesawat. Sebuah kenyataan bahwa tidak semua pramugari cantik juga di ungkapkan Trinity. Di Indonesia memang hampir semua pramugarinya cantik dan sexy. Tapi di beberapa negara ada juga yang tidak mengedepankan cantik dan keseksian.

Saat traveling ke luar negeri kita akan menjumpai beranekaragam alat transportasi. Nah, seorang backpacker harus jeli dalam memilah transportasi yang murah. Jangan sampai kebahabisan uang di negeri orang. Bisa-bisa nggak bisa pulang. Dan jadi pemulung di negara orang. Hehehehe... Nah, dengan membaca “The Naked Traveler” dijamin kamu bakal diberikan arahan dan trik menjadi seorang backpacker tanpa menghabiskan terlalu banyak uang.

Jika kamu ingin traveling ke suatu negara pastinya kamu akan mencari berbagai informasi di internet. Kita bisa mendapatkan banyak informasi mengenai tempat-tempat wisata yang bisa kita kunjungi, hotel-hotel murah, dan tempat makan yang terkenal disana. Namun, kadang kamu juga jangan terlalu percaya dengan informasi di suatu website. Seperti salah satu cerita di Buku ini, Trinity tertipu mentah-mentah dengan informasi di website yang mengatakan negara Cyprus bisa dikunjungi tanpa menggunakan visa. Alhasil perjalanan yang dilakukan itu sia-sia. Kalau kalau niat banget pengen ke Cyprus pastilah kamu harus mengurus visa ke kedutaan Inggris. Karena Cyprus merupakan negara Jajahan Inggris. Kalau nggak mau repot ya siap-siap di deportasi.

Trinity memang suka jalan-jalan di berbagai tempat, wisata alam, jalan-jalan, hiburan, bahkan tempat dugem, ada banyak tempat dugem yang pernah di singgahinya. Dari tempat yang biasa-biasa sampai yang hanya di kunjungi kaum borju. Alkohol dengan harga yang paling murah bisa dijumpai di Filipina. Seborol bir Cuma 5ribu. Segelas liquor di bar termahal di daerah elite Cuma 20ribu. Di Jakarta saja, di bar elite segelas draf beer sekitar 40ribu, sedangkan liquor 70ribu. Wow perbandingan yang luar biasa bukan?

Meskipun Trinity bukanlah wanita yang hoby belanja. Tapi tetep aja disini dia share tempat-tempat belanja yang tentu aja dari yang mahal sampai yang sangat super murah dengan potongan diskon berlipat-lipat. Kalau di Bangkok, tempat belanjanya pasti ke pasar Chatucak yang hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu. Disini kita bisa menemukan barang yang bermerek sampai barang barang sisa ekspor. Nah, kalau jalan-jalan ke Pnom Pehn Kamboja, pasarnya lebih kecil yang namanya lebih dikenal dengan Rusian Market. Disini harganya super miring. Tank top atau spot bra bermerk Moschino hanya US$1. Memang di Kamboja orang jarang menggunakan mata uang lokal riel. Bahkan kamu juga bisa menjumpai uang dolar yang super lecek yang diperlakukan seperti uang seribu rupiah kalau di Indonesia sebagai sisa kembalian.

Perbedaaan letak suatu negara, mempengaruhi cara hidup manusia-manusia yang hidup di dalamnya. Indonesia merupakan negara Tropis yang super panas dan ternyata itu membuat orang Indonesia lebih suka menggunkan kendaraan bermotor ketimbang jalan kaki yang bikin gampang keringetan. Kalau di negara Subtropis alias 4 musim, mereka lebih suka berjalan kaki karena disana udaranya dingin. Itu sich arti hidup menurut Trinity. Di Indonesia kita terbiasa memasukan makanan ringan dalam toples supaya tidak masuk angin. Kalau di luar negeri mah, gak bakal ada makanan yang masuk angin. Soalnya masuk angin Cuma penyakitnya orang Indonesia. Dan, kalau kamu berada di negara subtropis tak perlu takut digigit nyamuk pas tidur gara-gara lupa nutup jendela. Soalnya nyamuk pun enggan hidup di cuaca yang dingin.

Kalau kamu bener-bener suka traveling, wajib baca buku yang satu ini. Bisa kamu jadikan panduan backpaker. Kalau nggak ada waktu buat traveling juga wajib baca. Supaya punya banyak pengalaman meskipun gak pernah mengunjugi tempat tersebut. Trinity akan mengajak kita berkeliling dunia dengan cerita-ceritanya. Kelucuan yang terkadung dalam tulisannya. Sekalipun lagi tiduran dikamar, dijamin dech kita bakal serasa keliling dunia.