Saturday, May 26, 2012

WORKSHOP MENULIS FEATURE DAN FIKSI KE 4 “FEATURES”

Workshop menulis feature dan fiksi masih berlanjut sampai pertemuan yang ke 4. Pertemuan yang ke empat diadakan pada tanggal 26 Mei 2012 di Sanggar Guna Bojonegoro. Pukul 08.30 adalah waktu berkumpul para peserta workshop. Namun, molor sampai pukul 09.30. Beberapa peserta yang sudah berkumpul di depan sanggar guna duduk di sebuah gubuk yang sengaja di buat untuk pengunjung sanggar guna. Beberapa diantara kita sibuk membaca Koran Radar Bojonegoro dan Jawa Pos.
Peserta workshop kali ini merasakan pengalaman baru. Karena workshop yang biasanya diadakan di dalam ruangan, kini dipindahkan di luar ruangan. Ruangan di sanggar guna dipenuhi oleh anak-anak TK yang sedang belajar mewarnai. Alhasil tempat workshop dipindahkan ke belakang Gudang bakau milik Gudang Garam.
Di depan Gudang Bakau ada perpustakaan Sanggar Guna. Namun, jangan heran kalau masuk ke dalam Gudang penyimpanan tembakau milik Gudang Garam. Karena disana terdapat semacam kebun yang lumayan luas. Bermacam-macam tumbuhan yang ditanam di kebun tersebut. Bahkan makanan-makanan jamuan yang diberikan kalau ada acara di sanggar guna semuanya diambil dari kebun milik gudang garam sendiri.
Di depan ditanami sawo kecik yang sering dijadikan camilan para peserta workshop saat break. Menuju ke belakang gudang penyimpanan terdapat buah jambu biji, semakin ke belakang akan semakin banyak buang dan tanaman yang akan dijumpai.
Berjejer-jejer puluhan pohon buah naga yang kebetulan belum berbuah menyambut para peserta workshop. Dilanjutkan dengan hamparan pohon jagung dan kacang panjang. Semakin ke dalam, dan semakin di perhatikan terdapat pula hamparan hijaunya tumbuhan kacang tanah. Pohon pisang dan pohon mangga juga ikut mewarnai pemandangan.
Dibawah pohon mangga kita gelar tikar untuk duduk. Dibawah rimbunnya pohon membuat kita tak merasa kepanasan meskipun berada di luar ruangan. Akhirnya pukul 10.00 workshop dibuka oleh Mas Annas. Semilir angin yang berhembun menerpa wajah setiap peserta workshop. Sedikit membuat mata ngantuk. Kita dimanjakan oleh hijaunya pemandangan yang tak ada habisnya. Suasana hampir seperti berada di tengah tegal.
Pemateri Workshop kali ini ada dua orang yang pertama adalah seorang duda beranak satu bernama Om Jatmiko. Om Jatmiko baru dua hari yang lalu di beritahu mas Annas untuk menjadi pemateri workshop. Namun, pada pukul setengah 8 pagi yang lalu baru lah Mas Annas memberitahukan topik yang akan dibahas.
Menurut Om Jatmiko Feature adalah bahasa sehari-hari yang di tuangkan dalam tulisan dan mengandung 5W1H. Tulisan feature merupakan tulisan yang ringan/softnews. Pembaca tidak akan merasa terbebani karena bacaannya yang simpel namun dapat menarik perhatian.
Unsur-Unsur Tulisan Feature
1.      Human Interest
Tulisan feature dapat menyentuh hati pembacanya.
2.      Menghibur
Tulisan feature tidak hanya memuat tulisan yang menyentuh namun juga dapat menghibur hati pembacanya.
3.      Memunculkan Empati
4.      Menimbulkan Rasa Haru

Menulis feature sebenarnya sama seperti menulis karya non fiksi seperti artikel, esai, atau laporan . Menulis feature merupakan totalitas dalam pembuatan sebuah laporan. Tulisan feature seluruhnya mengandung fakta. Jadi, untuk mendapatkan tulisan feature seorang jurnalis atau penulis harus mau terjun langsung ke lapangan. Tulisan features membutuhkan data atau referensi namun tulisan feature berbeda dengan berita lempang atau hardnews di surat kabar.

Seorang penulis feature dituntut untuk dapat menyentuh hati pembaca. Sebuah tulisan feature dianggap berhasil jika mampu menggugah perasaan pembaca. Tulisan feature merupakan berita ringan namun mampu menimbulkan dampak yang besar bagi pembaca. Sebuah berita kecil mampu menjadi besar karena sebuah tulisan feature. Berita kecil adalah berita yang hanya menyangkut beberapa orang yang tidak terlalu diperhatikan. Sedangkan berita besar adalah berita yang menimpa banyak orang dan dampaknya juga bisa dirasakan oleh banyak orang, seperti berita tentang bencana alam.
Seorang wartawan harus mampu berpikir netral ketika menulis berita. Namun, adakalanya wartawan itu harus memikan pada pihak yang benar. Laporan akan kesulitan bersifat netral jika sudah menyangkut masalah hati atau sosial.
Feature adalah tulisan produk jurnalis. Lebih banyak berhubungan dengan media massa khususnya Koran. Feature seluruhnya adalah tulisan fakta yang tidak mengandung opini. Namun, disinilah seorang penulis di tuntut untuk kreatif. Meskipun harus sesuai dengan fakta, penulis feature yang kreatif selalu bisa menyisipkan opini yang mungkin tidak terlalu nampak. Di dalam media massa terdapat Edditorial yang bertugas untuk bersikap atau beropini.
Tulisan feature tidak hanya bertuliskan tentang kesedihan, tulisan yang mengandung kebahagiaan bisa dimunculkan ke dalam tulisan feature. Meskipun termasuk berita ringan, tulisan feature kadangkala berdampak besar pada pembaca. Feature selalu disukai pembaca. Selain bacaan yang ringan, tulisan feature juga tidak basi termakan waktu. Tidak seperti hard news yang jika dibaca sekarang, berita tersebut sudah tidak enak lagi untuk dibaca. Tulisan feature bisa di baca kapanpun dan tak akan pernah bosan.
Sebuah berita kecil bisa menjadi berita besar jika memunculkan fakta baru yang belum diketahui orang lain. Seperti contohnya, berita tentang korupsi yang dilakukan Nazaruddin. Korupsi yang tadinya hanya menyangkut satu orang saja ternyata mampu mengungkapkan pelaku-pelaku korupsi yang lainnya.
Makanan ringan datang menghampiri para peserta workshop. Sejenak lidah para peserta dimanjakan oleh jajanan yang diberikan oleh panitia. Sambil menunggu makan siang datang, workshop dilanjutkan oleh Pemateri selanjutnya.
Seorang laki-laki berkaos warna ungu memperkenalkan dirinya di depan para peserta workshop. Mas Rokib, seorang wartawan Sindo Surabaya. Rumah asalnya adalah Desa Wedi, Kampung Salak. Meskipun seorang wartawan, sebenarnya Mas Rokib adalah sarjana hukum, lulusan salah satu universitas di Malang.  
Awal kariernya tidak di mulai di Bojonegoro, melainkan di “Suara Indonesia” Surabaya. Dan sekarang sudah gulung tikar karena bangkrut. Selama satu tahun di Harian Surya Malang juga pernah dilakoninya. Selanjutnya di Seputar Indonesia Surabaya, lalu sempat dipindahkan di Madiun dan sekarang dipindahkan lagi ke Surabaya.
Mas Rokib diberi tawaran Mas Nanang untuk mengisi workshop Menulis Feature dan Fiksi di Bojonegoero. Dengan senang haru Mas Rokib menerima tawaran dari Mas Nanang. Menjadi seorang wartawan yang hinggap ke banyak kota pernah dilakoni Mas Rokib, menjadikan sebuah kesan tersendiri dalam menjalani pekerjaannya. Seorang wartawan harus mampu menyesuaikan diri pada tempat yang ditempatinya, dan yang paling penting bisa menguasai isu berita yang ada di masyarakat, serta kuat dalam menganalisis.
Menurut penuturan Mas Rokib News falue/nilai berita harus ada pada pada setiap laporan. Kalau tidak ada news falue, berita hanya akan dianggap gossip.
a.       Magnitud
b.      Proximety
c.       Ketokohan
d.      Tragedi
e.       Human Interest

No comments: