Workshop yang ketiga masih dilakukan di Sanggar
Guna, dengan Pemateri Yonathan Rahardjo.
Tema kali ini adalah Menulis Cerpen.
Yonathan Raharjo adalah orang Asli Bojonegoro yang terkenal akan cerpen-cerpennya
yang sering dimuat oleh media massa, khususnya Radar Bojonegoro.
Workshop dibuka oleh beberapa kata pengantar dari
Mas Tohir dan tanpa bertele-tele dilanjutkan oleh Yonathan Rahardjo. Awalnya,
satu persatu dari kita diwajibkan mengenalkan diri dan alamat rumah. Lalu
dilanjut dengan beberapa pertanyaan yang jarang sekali ditanyakan oleh
pemateri-pemateri sebelumnya. Seperti, sudah pernah membuat cerpen? Berapa kali
membuat cerpen dalam seminggu? Berapa kali membuat cerpen dalam sebulan? Sudah
pernah mengirimkan tulisan di media massa? Sudah berapa kali tulisan pernah di
muat media massa? Berapa target menulis cerpen dalam satu tahun?
Semua peserta workshop mau membuat cerpen. Dan semua
sudah pernah membuat cerpen. Waktu pelajaran mengarang di sekolah dulu. Dari SD
kita sudah pernah menulis cerpen ketika pelajaran Bahasa Indonesia. Dan
sebagian besar peserta workshop cukup mengerti tentang cerpen.
Ada cerpen panjang dan cerpen pendek. Cerpen panjang
kadangkala dianggap seperti novel.
1.
Penokohan
Perbedaan Cerpen dan Novel yaitu penokohannya.
Cerpen hanya menceritakan satu tokoh saja. Sedangkan cerita pada novel akan
menimbulkan banyak tokoh pada ceritanya.
2.
Konflik
Dalam cerpen konflik hanya terpusat pada satu
masalah saja. Sedangkan Novel, dalam ceritanya memunculkan banyak konflik dan
masalah. Selain Cerpen dan Novel ada pula yang dinamakan Novelet/Novel yang
disingkat. Novelet juga memiliki masalah yang komplek seperti yang ada pada
novel. Hanya saja Novelet tidak sepanjang Novel.
Yonathan Raharjo mengajak semua peserta workshop
untuk menyusun sebuah cerpen yang diberi nama “Cerpen Ala Matoh”
1.
Pengalaman.
Menulis dari pengalaman yang telah dialami sendiri
atau orang lain.
2.
Imajinasi.
Menulis sebuah cerpen fiksi harus menulis dengan
imajinasi. Bukan sesuatu yang nyata dan bukan fakta. Imajinasi yang dimiliki
setiap orang berbeda-beda, dan setiap orang mempunyai imajinasi yang unik.
3.
Langsung Menulis
Kalau sudah puny aide, tidak perlu pikir panjang.
Langsung saja menulis di atas kertas atau mengetiknya di komputer atau laptop.
4.
Topik
Pilihlah topic yang kamu suka dan menarik untuk
dibaca orang lain.
5.
Judul
Sebelum membaca cerpen, seorang pembaca selalu
membaca judulnya terlebih dahulu. Semakin unik judul, semakin tertarik orang untuk
membaca cerpen tulisanmu. Namun, dalam menulis judul haruslah sesuai dengan isi
cerpen yang dibuat.
6.
Riset/Survey
Sebuah cerpen bertuliskan sebuah fakta atau kejadian
maka sebelum menulis perlu riset terlebih dahulu.
Trik Pintar Membuat Cerpen
1.
Catat semua yang
ada.
Jika ingin menulis tentang sebuah tempat.
Diskripsikan tempat yang ingin di tulis secara detail supaya pembaca dapat
membayangkan apa yang kita tulis dan bisaikut merasakan berada dalam tempat
yang kita tulis.
2.
Pertanyaan Yang
tidak Umum
Buatlah/ajukan pertanyaan jika membuat sebuah cerpen
fakta. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya bukan pertanyaan yang sering
ditanyakan orang lain. Tanyakan sesuatu yang jarang bahkan belum diketahui
orang lain.
3.
Jangan Menyerah
Jangan pernah merasa putus aja jika tulisan yang
ditulis berhenti di tengah jalan. Selalu berusaha untuk menyelesaikan tulisan
yang telah ditulis.
4.
Hitung apapun
yang ada
Dalam menulis, kadangkala pelajaran Matematika juga
diperlukan. Perhitungan dilakukan untuk mengimpun sebuah jumlah data yang ada
pada suatu tempat.
5.
Berubah
Mencoba untuk mengubah diri menjadi lebih baik.
Menjadikan diri supaya tidak malas menulis. Selalu memperbaiki cara menulis
yang belum benar.
Menulis pengalaman memang akan lebih mudah jika
dibandingkan menulis fiksi. Sebuah pengalaman adalah sesuatu yang nyata, pernah
dialami dan terjadi apa adanya. Menulis fiksi merupakan proses menulis kreatif
karena disini penulis diwajibkan untuk dapat membuat kenyataan baru, bukan
sekedar kenyataaan seperti yang sudah terjadi. Maka, seorang penulis fiksi
pastilah memiliki tingkat imajinasi yang tinggi.
Sebagai salah satu bacaan masyarakat, Cerpen sudah
terkenal sejak tahun 1920 pada masa Balai Pustaka yaitu tokoh yang terkenal
adalah Tirto Adhi Soerjo.
Kadangkala ketika kita menulis cerpen, tiba-tiba
terhenti di tengah jalan karena kehilangan ide untuk menulis. Kalau menurut Putu
WIjaya “Ketika Cerpen terhenti, dia tak pernah menghentikan cerpennya, dia
terus menulis dan memaksakan untuk menghentikan tulisannya”.
Tapi kalau tidak setuju dengan pendapat Putu Wijaya,
kita cukup menutup tulisan, simpan di laci, dan ketika fresh kita bisa
melanjutkannya kembali. Meskipun kadangkala kita akan merasa kesulitan untuk
kembali pada tulisan yang telah kita simpan beberapa lama.
Hal-Hal Yang Mempengaruhi Cerpen
1.
Ungkapan Khas
dalam tulisan
2.
Diksi/pilihan
Kata
3.
Isi/Konten
4.
Alur/Jalan
Cerita
5.
Majas/Gaya
Bahasa
6.
Karakter
7.
Nada Cerita
8.
Konteks
9.
Teksture
10. Tema Cerita
11. Tesis/Pemikiran
Terdapat beberapa jenis cerpen diataranya
1.
Cerpen Anak
2.
Cerpen Remaja
3.
Cerpen Keluarga
4.
Cerpen Umum
Unsur-unsur yang terdapat dalam fiksi
1.
Tema
2.
Alur
3.
Karakteristik
No comments:
Post a Comment