Saturday, May 19, 2012

Workshop Menulis Features dan Fiksi Part 3 'CERPEN'


Workshop yang ketiga masih dilakukan di Sanggar Guna, dengan Pemateri Yonathan Rahardjo. Tema kali ini adalah Menulis Cerpen. Yonathan Raharjo adalah orang Asli Bojonegoro yang terkenal akan cerpen-cerpennya yang sering dimuat oleh media massa, khususnya Radar Bojonegoro.
Workshop dibuka oleh beberapa kata pengantar dari Mas Tohir dan tanpa bertele-tele dilanjutkan oleh Yonathan Rahardjo. Awalnya, satu persatu dari kita diwajibkan mengenalkan diri dan alamat rumah. Lalu dilanjut dengan beberapa pertanyaan yang jarang sekali ditanyakan oleh pemateri-pemateri sebelumnya. Seperti, sudah pernah membuat cerpen? Berapa kali membuat cerpen dalam seminggu? Berapa kali membuat cerpen dalam sebulan? Sudah pernah mengirimkan tulisan di media massa? Sudah berapa kali tulisan pernah di muat media massa? Berapa target menulis cerpen dalam satu tahun?
Apa sich cerpen itu?
Semua peserta workshop mau membuat cerpen. Dan semua sudah pernah membuat cerpen. Waktu pelajaran mengarang di sekolah dulu. Dari SD kita sudah pernah menulis cerpen ketika pelajaran Bahasa Indonesia. Dan sebagian besar peserta workshop cukup mengerti tentang cerpen.
Ada cerpen panjang dan cerpen pendek. Cerpen panjang kadangkala dianggap seperti novel.
1.      Penokohan
Perbedaan Cerpen dan Novel yaitu penokohannya. Cerpen hanya menceritakan satu tokoh saja. Sedangkan cerita pada novel akan menimbulkan banyak tokoh pada ceritanya.
2.       Konflik
Dalam cerpen konflik hanya terpusat pada satu masalah saja. Sedangkan Novel, dalam ceritanya memunculkan banyak konflik dan masalah. Selain Cerpen dan Novel ada pula yang dinamakan Novelet/Novel yang disingkat. Novelet juga memiliki masalah yang komplek seperti yang ada pada novel. Hanya saja Novelet tidak sepanjang Novel.
Yonathan Raharjo mengajak semua peserta workshop untuk menyusun sebuah cerpen yang diberi nama “Cerpen Ala Matoh”
1.      Pengalaman.
Menulis dari pengalaman yang telah dialami sendiri atau orang lain.  
2.      Imajinasi.
Menulis sebuah cerpen fiksi harus menulis dengan imajinasi. Bukan sesuatu yang nyata dan bukan fakta. Imajinasi yang dimiliki setiap orang berbeda-beda, dan setiap orang mempunyai imajinasi yang unik.
3.      Langsung Menulis
Kalau sudah puny aide, tidak perlu pikir panjang. Langsung saja menulis di atas kertas atau mengetiknya di komputer atau laptop.
4.      Topik
Pilihlah topic yang kamu suka dan menarik untuk dibaca orang lain.
5.      Judul
Sebelum membaca cerpen, seorang pembaca selalu membaca judulnya terlebih dahulu. Semakin unik judul, semakin tertarik orang untuk membaca cerpen tulisanmu. Namun, dalam menulis judul haruslah sesuai dengan isi cerpen yang dibuat.
6.      Riset/Survey
Sebuah cerpen bertuliskan sebuah fakta atau kejadian maka sebelum menulis perlu riset terlebih dahulu.
Trik Pintar Membuat Cerpen
1.      Catat semua yang ada.
Jika ingin menulis tentang sebuah tempat. Diskripsikan tempat yang ingin di tulis secara detail supaya pembaca dapat membayangkan apa yang kita tulis dan bisaikut merasakan berada dalam tempat yang kita tulis.
2.      Pertanyaan Yang tidak Umum
Buatlah/ajukan pertanyaan jika membuat sebuah cerpen fakta. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya bukan pertanyaan yang sering ditanyakan orang lain. Tanyakan sesuatu yang jarang bahkan belum diketahui orang lain.
3.      Jangan Menyerah
Jangan pernah merasa putus aja jika tulisan yang ditulis berhenti di tengah jalan. Selalu berusaha untuk menyelesaikan tulisan yang telah ditulis.
4.      Hitung apapun yang ada
Dalam menulis, kadangkala pelajaran Matematika juga diperlukan. Perhitungan dilakukan untuk mengimpun sebuah jumlah data yang ada pada suatu tempat.
5.      Berubah
Mencoba untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Menjadikan diri supaya tidak malas menulis. Selalu memperbaiki cara menulis yang belum benar.

Menulis pengalaman memang akan lebih mudah jika dibandingkan menulis fiksi. Sebuah pengalaman adalah sesuatu yang nyata, pernah dialami dan terjadi apa adanya. Menulis fiksi merupakan proses menulis kreatif karena disini penulis diwajibkan untuk dapat membuat kenyataan baru, bukan sekedar kenyataaan seperti yang sudah terjadi. Maka, seorang penulis fiksi pastilah memiliki tingkat imajinasi yang tinggi.
Sebagai salah satu bacaan masyarakat, Cerpen sudah terkenal sejak tahun 1920 pada masa Balai Pustaka yaitu tokoh yang terkenal adalah Tirto Adhi Soerjo.
Kadangkala ketika kita menulis cerpen, tiba-tiba terhenti di tengah jalan karena kehilangan ide untuk menulis. Kalau  menurut Putu WIjaya “Ketika Cerpen terhenti, dia tak pernah menghentikan cerpennya, dia terus menulis dan memaksakan untuk menghentikan tulisannya”.
Tapi kalau tidak setuju dengan pendapat Putu Wijaya, kita cukup menutup tulisan, simpan di laci, dan ketika fresh kita bisa melanjutkannya kembali. Meskipun kadangkala kita akan merasa kesulitan untuk kembali pada tulisan yang telah kita simpan beberapa lama.
Hal-Hal Yang Mempengaruhi Cerpen
1.      Ungkapan Khas dalam tulisan
2.      Diksi/pilihan Kata
3.      Isi/Konten
4.      Alur/Jalan Cerita
5.      Majas/Gaya Bahasa
6.      Karakter
7.      Nada Cerita
8.      Konteks
9.      Teksture
10.  Tema Cerita
11.  Tesis/Pemikiran

Terdapat beberapa jenis cerpen diataranya
1.      Cerpen Anak
2.      Cerpen Remaja
3.      Cerpen Keluarga
4.      Cerpen Umum
Unsur-unsur yang terdapat dalam fiksi
1.      Tema
2.      Alur
3.      Karakteristik

No comments: