Sunday, January 22, 2012

Hari Pertama Kelas Menulis

Pagi ini tanggal 20 Januari 2012 langit nampak suram, sang mentari enggan membagi sinarnya pada ibu pertiwi. Meskipun tadi malam aku tidur jam 2 dini hari. Tapi Aku tetap bergegas bangun ketika alarm jam weker berbentuk bulat berwarna kuning yang ada di meja belajar samping tempat tidurku berbunyi. Diikuti suara alarm HP yang nyaring pun ikut membelah suasana hening di pagi ini. Aku bergegas membuka pintu kamar, lalu menuju kamar mandi. Selesai wudhu, lalu aku kembali ke kamar dan mengambil mukena berwarna putih dan berenda merah muda beserta sajadah panjang dan agak tebal berwarna biru tua. Aku tunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim. Setelah semua syarat dan rukun telah ku kerjakan. Ku panjatkan syukur dan terima kasih kepada Sang Maha Kuasa, dan ku panjatkan doa untuk supaya aku selalu diberi kekuatan dalam menjalani hidup di dunia ini.

Ku buka jendela kamar tidurku, dan kukaitkan gorden merah muda yang masih melambai-lambai karena tiupan angin pagi yang dinginnya sampai menusuk tulang-tulangku. Aku menuju ke depan rumah untuk sekedar menggerak-gerakkan badan ke kanan dan ke kiri, supaya terasa lebih segar setelah bangun tidur. Beberapa menit berlalu tanpa terasa. Aku memutuskan untuk kembali ke kamar dan mengambil sebuah Novel Filsafat yang berjudul Dunia Sophie dan baru terbaca 235 halaman. Setengah jam telah berlalu tanpa terasa aku telah terhipnotis oleh kata-kata Jostein Gaarden yang tertoreh dalam sebuah barisan-barisan kata istimewa, dalam sebuah Bab yang menceritakan tentang Zaman Barok, sekitar tahun 1600 dan 1700’an terdapat 2 Filosof terkenal yang bernama Descrates dan Spinoza. Mungkin tak perlu ku ceritakan banyak hal tentang isi Novel itu, karena ceritanya yang panjang dan Aku pun belum menyelesaikan membacanya. Namun, yang pasti mereka itu sedang bergulat dengan sebuah pertanyaan tentang “Hubungan antara jiwa dan badan”.
Pukul 7 pagi Aku sudah berada di depan laptop, dan Aku mulai menekan tombol power dan memainkan jari-jariku di atas keyboard dengan penuh semangat satu persatu rangkaian tulisan telah tertulis di dinding Jejaring Sosial Facebook. Ku buka dan kubaca satu persatu berita terbaru yang mungkin harus ku ketahui hari ini juga. Satu jam pun berlalu, dan perutku pun sudah terasa lapar. Hukum alam kali ini benar-benar berlaku, kaki-kakiku pun melangkah mengambil sebuah piring dan sendok yang diletakkan di meja makan berbentuk bundar dengan hiasan kaca bening diatasnya, supaya terlihat jelas kalau dibawahnya terdapat sebuah taplak berwana merah jambu dnegan rumbai-rumbai benang terurai dibawahnya. Bergegas ku ambil nasi dan opor ayam yang sudah daritadi berjejer di meja makan, seakan-akan sudah sangat siap untuk dinikmati beramai-ramai, namun sayangnya hari ini aku sendirian dirumah. Mbak Ratih yang ada bersamaku pun masih terlelap dengan mimpi-mimpinya yang indah.
Aku masih menyalakan laptop sembari tak tinggal sarapan. Sudah jam setengah 9 aku sudah menyiapkan diri untuk masuk ke kamar mandi. Namun!! Ada sesuatu yang hampir ku lupakan, eh ternyata Aku lupa ,belum mencuci motorku, dengan sangat terburu-buru aku mencuci motorku. Tanpa sadar sudah pukul 09.12 menit. Aku pun tersentak kaget sembari bergegas untuk ke kamar mandi. Om Praw dan Dedek sudah sms diriku daritadi. Selesai ganti baju, langsung berdandan mengoleskan sedikit bedak di pipi dan pelembab bibir tipis-tipis supaya bibirku gak kering. Lalu dengan sigap aku mengenakan jilbab abu-abu muda, dan ku pasangkan sebuah bros bergambar lebah disebelah kiri jilbabku untuk memberi kesan sedikit centil. Hehehehehee...  
Ku sahut tas hitam kecil yang ada dimeja kamar. Lalu ku masukkan HP kedalamnya. Sambil sedikit berlari aku mengambil kunci motorku sembari mengenakan sendal merah bercampur sedikit warna ungu yang sudah tergeletak di depan pintru. Motor yang sudah daritadi bertengger di depan garasi depan rumah sudah siap daritadi. Dengan sedikit tergesa-gesa Aku menuju SMAN 2 Bojonegoro, samapi disana hanya terlihat anak-anak yang berkumpul bersama orang tuanya masing-masing, entah apa yang mereka lakukan. Karena ketika Aku sampai disana mereka sudah bubar. Aku langsung mengambil HP yang ku masukkan ke dalam tas hitam tadi, lalu sesegera mungkin aku melihat sms yang tadi Dedek kirimkan padaku. Dan ternyata . . . .Subhanallah,,,, ternyata tempatnya adalah di Sanngar Guna. Akhirnya Aku sms Dedek dan tanya sudah berangkat apa belum, karena Aku tidak tahu dimana lokasinya. Maklum, bukan orang Bojonegoro asli! Hehehehe... Meluncur ke markasnya Dedek, didepan pintu masuk udah ada Mas Djuna yang lagi nonton Film kartun, ketika Aku masuk mulutku pun tak kan bisa langsung diam. "Dedek mana? Dedek mana?" Dengan santai Mas Djuna menjawab "Itu lagi tidur!". Dan bener banget Ku Lihat sesosok manusia berbaju mera muda yang bertuliskan #OBLONGMERAHMUDA sedang tidur di depan komputer. Langsung saja Aku yang melihatnya langsung ku bangunkan. 
Peserta kelas menulis
Aku, Dedek, dan Mas Djuna langsung berangkat menuju sanggar guna, dan sesampainya disana Aku hanya bisa melihat berjejer-jejer sepeda motor dan tak satupun ku lihat batang hidungnya teman-teman dari Blogger Bojonegoro. Ketika kita masuk ke Perpustakaan dan menanyakan dimana peserta yang mengikuti Kelas Menulis Kreatif, dan seorang laki-laki setengah baya memberitahukan dimana para peserta berada. Ternyata mereka berada dibelakang gudang Rokok, ketika Aku mulai memasuki area gudang, langsung tercium bau-bau khas rokok. Ketika sampai di belakng gedung terlihat para peserta sedang sibuk menulis, tak tahu apa yang mereka tulis. Karena mereka telah disibukkan merangkai kata-kata untuk di tuliskan dalam secarik kertas yang warnanya agak Buram. Kehadiran kita bertiga langsung memecah suasanan. Kita langsung mengambil posisi wenak supaya bisa menuliskan sesuatu yang aku pun tak tahu apa yang harus ku tuliskan dalam secarik kertas yang diberika wanita oleh wanita yang ku jumpai di dalam perpustakaan tadi. 
Perpustakaan  Sanggar Guna
Aku pun nmulai menulis sedikit tentang keadaan yang ada di tempat belakang Gudang rokok itu. Mungkin tulisan itu sangat tidak layak dikatakan tulisan yang bagus. Karena Aku itu juga dilanda bingung, mungkin salah satunya karena aku berangkat telat sich!! Jadi coretan yang ada di kertas yang ku bawa hanya ada beberapa baris, karena kita sudah disuruh kembali lagi ke perpustakaan. Seorang laki-laki yang memandu kami yang bernama Mas Annas menyuruh kita untuk mengumpulkan hasil dari tulisan kami. Ada beberapa tulisan kami yang dibaca di depan semua peserta dan diberikan sedikit komentar dan diberikan penjelasan untuk memperbaiki tulisan kami. Dan ternyata, Aku baru tahu kalau kita disuruh mendiskripsikan sebuah keadaan dalam suatu tulisan. Mungkin kalau Aku tadi gak telat, pasti sedikit mengerti akan menulis apa ke dalam sebuah kertas tadi. Mas Annas memberikan penjelasan bagaimana cara menuliskan deskripsi tulisan yang baik dan benar. Karangan  Deskripsi berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
  • menggambarkan sesuatu
  • penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera,
  • membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
Penjelasan yang cukup mudah dimengerti oleh para peserta. Kelas menulis pun diakhiri dan semya peserta disuruh makan makanan ringan yang telah disediakan dibelakang perpustakaan. Disebuah gubuk kecil yang sengaja di buat untuk membuat suasana terlihat lebih asri dan tradisional. Dan dengan sigap kami melahap makana-makanan yang sudah berjejer-jejer diatas piring. Yang pertama dicoba adalah buah naga yang dagingnya berwarna merah merona dengan bintik-bintik hitam didalam dagingnya. Terdapat pula permen-permen yang asing banget buat kami. Sepertinya permen-permen khas Imlek. Yang bungkusnya bertuliskan tulisan China.  Terdapat pula jeruk-jeruk mandarin yang berwarna orange dan menggiurkan. Untuk cemilannya ada kripik pisang manis rasa coklat dan rasa vanila. Selesai menyantap hidangan, tepat jam 12 siang Aku pamit bersama Dedek untuk meninggalkan sanggar guna

No comments: