Sunday, May 27, 2012

Workshop Menulis Features Dan Fiksi Part 5


Meskipun Aku terlambat setengah jam, aku masih punya sedikit catatan yang bisa di share di blog buat teman-teman. Masih diselenggarakan di Sanggar Guna bersama Mas Annas. Workshop membahas tentang ESSAY
Menulis Essai dibutuhkan penulis yang ahli. Menulis feature digunakan untuk latihan menulis. Seorang jurnalis akan merasa puas setelah menyelesaikan tulisan features. Mas Anas mengibaratkan penulis adalah seorang koki dan bumbunya adalah data-data. Seorang koki mampu meracik bumbu yang pas untuk masakannya. Sedangkan seorang penulis bisa merangkai kata yang pas ketika menulis. Seorang koki hebat akan menghasilkan makanan yang hebat dengan rasa yang pas di lidah. Seperti halnya sebuah Essay. Essay adalah hasil tulisan dari seorang penulis hebat. Karena dengan rangkaian kata-katanya, pembaca bisa dihanyutkan dalam sebuah tulisan essay.
Tulisan essay sangat enak untuk dinikmati, seperti hal nya masakan koki hebat. Jika diambil pengandaian manusia. Jenis kelamin essay tidak diketahui. Apakah itu laki-laki atau perempuan. Tulisan essay berupa fakta, namun sulit dibedakan dengan opini. Tulisan essay tidak perlu menggunakan judul yang bertele-tele. Judulnya cukup yang simpel saja, yang penting isinya menarik. Mekipun pada dasarnya judul itu penting dalam sebuah tulisan. Judul adalah hal pertama yang membuat pembaca merasa tertarik membaca tulisan. Namun, dalam essay kamu bisa member judul hanya seperti : A, Ayah, April, Indah, satu kata yang mewakili tulisan.
Jika dibandingkan dengan opini Essay menulis essay akan lebih menarik. Essay merupakan sebuah tulisan bebas. Bisa tentang tokoh atau peristiwa. Essay bisa menulis sosok seperti Annas, Doni, Soeharto, dll.
Ketika sudah menulis Essai tiga, sampai 5 kali. Seseorang akan merasa enak dan ketagihan untuk menulisnya. Sebagai penulis, orang membutuhkan suplemen berupa bahan bacaan. Membaca digunakan untuk referensi ketika kita menulis. Oleh karena itu, membaca adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk menunjang tulisan yang indah dan bermakna. Tidak perlu membaca yang berat-berat. Seperti kata Andrea Hirata “ Bacalah yang paling kecil”. Mulai membaca hal yang kecil akan bermanfaat untuk otak dan tulisan yang akan ditulis.
Perbedaan Essay dan Cerpen terletak pada alur dan tokohnya. Tulisan dikatakan cerpen jika ada tokoh, alur dan tema. Sedangkan dalam essay tidak memerlukan semua itu. Menulis buku diary juga bisa dikatakan menulis Essay.
Ketika menulis essay seseorang sedang belajar menulis dengan menggunakan hati. Bisa diawali dengan sesuatu yang sederhana di sekitar kita.
Pertanyaan dari mas Lulus :
Biasanya ketika menulis Essay, kadangkala malah menjadi menulis fakta dan opini. Bagaimana untuk mengatasinya?
Biarkan saja tulisanmu itu tertarik pada fakta dan opini. Yang penting kamu menulis. Ketika kamu sudah mulai untuk menulis maka akan menemukan kenyamanannya. Menulis dan bebaskan pikiran. Tidak perlu memperhatikan EYD. Yang penting kamu menulis dan selalu menulis. Dan setelah menulis, baca kembali tulisanmu itu. Perbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki.

2 comments: